Berhubungan
dengan Realita cinta zaman sekarang, sepertinya ini lebih realita atau real
tepatnya. Bagaimana tidak, setelah sekian tahun pacaran akhirnya sepupu aku
nikah dan naik pelaminan. Sempat merasa sedih, bagaimana tidak sepupu aku itu
besar bersama aku, sekolah sama dengan aku, dan kalau apa-apa pasti kita di
samakan. Sepupu aku nikah dengan pacarnya yang dia pacari waktu SMA, sebenarnya
kenal aku dulu dari pada dia, soalnya aku sama pacarnya pertama masuk SMA udah
satu lokal. Tapi kan takdir berkata lain, waktu kita, aku, dia dan sepupu aku
satu lokal di kelas 3 SMA, kenal lah dan akhirnya mereka pacaran. Sekarang kita
sudah tidak sama lagi, dulu aku paling tidak suka di samakan dengan dia,
sekarang pun masih tidak suka di samakan. Ilfil aja gitu, kalau dulu dia
kenapa-kenapa waktu main, makan atau kita lagi jalan-jalan pasti aku yang di
salahkann, anak nya cengeng. Sekarang kan kita sudah tidak sama lagi, kalau dia
kenapa-kenapa salahkan aja tu suaminya hahahahaha.
Teman
aku bilang ke aku, apa aku tidak iri lihat sepupu aku sudah nikah sedangkan aku
belum. Kenapa harus iri coba, jodoh aku belum jumpa. Tidak mungkin aku harus
get married secepatnya, agar perasaan iri aku hilang. Jodoh kita kan tidak ada
yang tahu, kecuali tuhan.
Aku
masih muda, kalau aku panjang umur, kan masih jauh perjalanan hidup aku. Aku mau kumpul duit dulu, mau membahagiakan
keluarga aku, dan untuk simpanan masa depan tentunya. Lihat tu, seperti si ayu
ting-ting, gara-gara terpanah asmara sama pacarnya eh malah jadi seperti gitu
akhir pernikahannya. Kata para psikolog lah itu salah satu dampak nikah muda.
Dan
yang lebih realnya lagi, aku di khianati pacar aku. Ok mungkin aku lebay
nyeritakan ini di tulisan aku, tapi ini lah yang sebenarnya terjadi. Pacar aku
tidak main kekerasan fisik seperti postingan aku kemarin, tapi kekerasan hati.
Dari pada aku sakit hati, akhirnya aku yang memutuskan hubungan aku sama dia.
Nasib orang kan berbeda, sepupu aku mungkin berbahagia, tapi aku menangis dan
makan hati kata anak zaman sekarang hehehe. Kalau mau di ingat janjinya, kalau
di tulis jadi buku mungkin tebal bukunya. Tapi itu kan Cuma janji kosong, tidak
dia buktikan ke aku. Mungkin aku dengan dia tidak jodoh. Dan aku tidak tahu
siapa jodoh aku nanti.
Sekarang aku jomblo, yang mau daftar lampirkan foto ya hehehe, PD sekalee. Ok jangan pada ketawakan aku, mungkin kalian yang baca tulisan aku ada yang merasakan apa yang aku rasa. Woles aja kan gitu, mudah-mudahan aku ketemu yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar