Jumat, 24 Januari 2014

Bilakah Sampai Masa Itu


Berhubungan dengan Realita cinta zaman sekarang, sepertinya ini lebih realita atau real tepatnya. Bagaimana tidak, setelah sekian tahun pacaran akhirnya sepupu aku nikah dan naik pelaminan. Sempat merasa sedih, bagaimana tidak sepupu aku itu besar bersama aku, sekolah sama dengan aku, dan kalau apa-apa pasti kita di samakan. Sepupu aku nikah dengan pacarnya yang dia pacari waktu SMA, sebenarnya kenal aku dulu dari pada dia, soalnya aku sama pacarnya pertama masuk SMA udah satu lokal. Tapi kan takdir berkata lain, waktu kita, aku, dia dan sepupu aku satu lokal di kelas 3 SMA, kenal lah dan akhirnya mereka pacaran. Sekarang kita sudah tidak sama lagi, dulu aku paling tidak suka di samakan dengan dia, sekarang pun masih tidak suka di samakan. Ilfil aja gitu, kalau dulu dia kenapa-kenapa waktu main, makan atau kita lagi jalan-jalan pasti aku yang di salahkann, anak nya cengeng. Sekarang kan kita sudah tidak sama lagi, kalau dia kenapa-kenapa salahkan aja tu suaminya hahahahaha. 

Teman aku bilang ke aku, apa aku tidak iri lihat sepupu aku sudah nikah sedangkan aku belum. Kenapa harus iri coba, jodoh aku belum jumpa. Tidak mungkin aku harus get married secepatnya, agar perasaan iri aku hilang. Jodoh kita kan tidak ada yang tahu, kecuali tuhan.  
Aku masih muda, kalau aku panjang umur, kan masih jauh perjalanan hidup aku. Aku  mau kumpul duit dulu, mau membahagiakan keluarga aku, dan untuk simpanan masa depan tentunya. Lihat tu, seperti si ayu ting-ting, gara-gara terpanah asmara sama pacarnya eh malah jadi seperti gitu akhir pernikahannya. Kata para psikolog lah itu salah satu dampak nikah muda. 

Dan yang lebih realnya lagi, aku di khianati pacar aku. Ok mungkin aku lebay nyeritakan ini di tulisan aku, tapi ini lah yang sebenarnya terjadi. Pacar aku tidak main kekerasan fisik seperti postingan aku kemarin, tapi kekerasan hati. Dari pada aku sakit hati, akhirnya aku yang memutuskan hubungan aku sama dia. Nasib orang kan berbeda, sepupu aku mungkin berbahagia, tapi aku menangis dan makan hati kata anak zaman sekarang hehehe. Kalau mau di ingat janjinya, kalau di tulis jadi buku mungkin tebal bukunya. Tapi itu kan Cuma janji kosong, tidak dia buktikan ke aku. Mungkin aku dengan dia tidak jodoh. Dan aku tidak tahu siapa jodoh aku nanti.

aku tidak tahu salahnya di mana, hingga dia jadi seperti gitu. Terima aja lah, udah nasib mungkin hehehehe. Anyway, all about it, semoga aku ditemukan dengan yang punya tulang rusuk. aku tidak tahu aku tulang rusuknya siapa, kalau kata teman aku, aku itu tulang kering hahahaha ngaco. 

Sekarang aku jomblo, yang mau daftar lampirkan foto ya hehehe, PD sekalee. Ok jangan pada ketawakan aku, mungkin kalian yang baca tulisan aku ada yang merasakan apa yang aku rasa. Woles aja kan gitu, mudah-mudahan aku ketemu yang lebih baik.

Tidak ada komentar: